Tugas Softskill 1, Terjemahan Artikel Tentang Kebudayaan Indonesia

The "Mangokal Holi" tradition of the Batak Toba tribe

Posted: Sun, May 15, 2016 | 05:35 pm

North Sumatra is home to a diversity of tribes that have lived in harmony for centuries, each one with their own rituals and beliefs.
One of the tribes is the Batak Toba people who live on the banks of magnificent Lake Toba, once known as the world’s largest caldera lake, formed by powerful volcanic eruption thousands of years ago. The area around the lake is inhabited by other Batak tribes, such as Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Pakpak and Nias.
One of Batak Toba traditions that has been preserved until now is Mangokal Holi, literally meaning, digging bones.
In the Mangokal Holi, the bones of tribal ancestors are moved to a new site, in the form of a monument made of stone or cement.
The ritual takes a long time. Prior to digging the graves, people must ask approval from the wife’s family. All bones, which might have been buried for decades or even centuries, are carefully collected and sorted out before being placed into small boxes.
According to Batak beliefs, death is not the end of the life cycle, but rather a stage on the journey to perfection. The Mangokal Holi is one of the bridges on the way to attaining that perfection.
During the ceremony, descendants are given the chance to show off the fact that they and the Batak people of their generations have managed to lead successful lives and are thus able to pay their respects to the older generations by placing them at more noble sites. [dmr]
JP/ Hotli Simanjuntak


Google Translate Result

Tradisi "Mangokal Holi" dari suku
Batak Toba
Sumatera Utara adalah rumah bagi keragaman suku yang telah hidup selaras selama berabad-abad, masing-masing dengan ritual dan kepercayaan mereka sendiri.
Salah satu suku adalah orang Batak Toba yang tinggal di tepi Danau Toba yang megah, yang dulu dikenal sebagai danau kaldera terbesar di dunia, terbentuk oleh letusan gunung berapi yang dahsyat ribuan tahun yang lalu. Daerah sekitar danau ini dihuni oleh suku Batak lainnya, seperti Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Pakpak dan Nias.Salah satu tradisi Batak Toba yang selama ini dipertahankan sampai sekarang adalah Mangokal Holi, secara harfiah berarti, menggali tulang.Di Mangokal Holi, tulang nenek moyang suku dipindahkan ke situs baru, berupa monumen yang terbuat dari batu atau semen.Ritualnya memakan waktu lama. Sebelum menggali kuburan, orang harus meminta persetujuan dari keluarga istri. Semua tulang, yang mungkin telah dikuburkan selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad, dikumpulkan dengan hati-hati dan disortir sebelum dimasukkan ke dalam kotak kecil.Menurut keyakinan Batak, kematian bukanlah akhir dari siklus hidup, melainkan tahap dalam perjalanan menuju kesempurnaan. Mangokal Holi adalah salah satu jembatan dalam mencapai kesempurnaan itu.Selama upacara tersebut, keturunan diberi kesempatan untuk memamerkan fakta bahwa mereka dan orang Batak dari generasi mereka telah berhasil menjalani kehidupan yang sukses dan dengan demikian dapat memberi penghormatan kepada generasi yang lebih tua dengan menempatkan mereka di tempat-tempat yang lebih mulia.
Google Translate Rivised ResultTradisi "Mangokal Holi" dari suku Batak TobaSumatera Utara adalah rumah bagi keragaman suku yang telah hidup berdampingan dengan ritual dan kepercayaan masing-masing selama berabad-abad.Salah satu suku adalah orang Batak Toba yang tinggal di tepi Danau Toba yang megah, yang dulu terkenal sebagai danau kaldera terbesar di dunia, yang terbentuk oleh letusan gunung berapi dahsyat ribuan tahun yang lalu. Daerah sekitar danau ini dihuni oleh suku berbagai suku Batak seperti Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Pakpak dan Nias.Salah satu tradisi Batak Toba yang masih dipertahankan sampai sekarang adalah Mangokal Holi, atau secara harfiah memiliki arti, menggali tulang.Di Mangokal Holi, tulang nenek moyang suku dipindahkan ke situs baru, berupa monumen yang terbuat dari batu atau semen.Ritual ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Harus persetujuan dari keluarga istri sebelum menggali makam tersebut. Semua tulang, yang mungkin telah dikuburkan selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad, dikumpulkan dengan hati-hati dan disortir sebelum dimasukkan ke dalam kotak kecil.Menurut kepercayaan  Batak, kematian bukanlah akhir dari siklus kehidupan, melainkan tahap dalam perjalanan menuju kesempurnaan. Mangokal Holi adalah salah satu jembatan dalam mencapai kesempurnaan.Selama upacara tersebut, keturunan yang melakukan tradisi ini diberi kesempatan untuk menunjukkaan atau menceritakan bagaimana mereka meraih kesuksesan atau apa yang telah dicapai agar mereka dapat memberi kehormatan pada generasi yang lebih tua dengan menempatkan mereka di tempat-tempat yang lebih mulia.

Source: http://www.thejakartapost.com/multimedia/2016/05/15/the-mangokal-holi-tradition-of-the-batak-toba-tribe.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brainstorming Produk Unggulan (Tugas 1 Kewirausahaan)

Unravel

Penulisan Softskill 5, Penerjemahan Berbantuan Komputer